Topic of discussion
- Overview
- Inflasi konsisten naik, meski masih jauh di bawah target
- Neraca perdagangan kembali surplus berkat pemulihan perekonomian global
- Likuiditas menjadi kunci kenaikan nilai aset finansial seperti saham dan obligasi saat ini
- Rupiah menguat di akhir tahun berkat neraca dagang surplus dan DXY yang terus menurun
- PMI Manufacturing Indonesia kokoh di atas level ekspansi dan IKK semakin membaik
- Penjualan kendaraan 4W dan 2W menunjukkan peningkatan

Kenaikan inflasi secara bulanan sejak bulan September sampai bulan Desember 2020 menunjukan adanya pergerakan dalam permintaan barang dan jasa setelah tren menurun terjadi dari bulan Maret. Inflasi bulanan Indonesia pada Desember tercatat 0,45% mom dari 0,28% mom pada bulan November. Hal ini lebih didorong oleh kenaikan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,49% mom, kelompok transportasi sebesar 0,46% mom, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,27% mom. Kenaikan pada tiga kelompok tersebut dapat dipahami karena terdapat banyak hari libur menjelang akhir tahun 2020.
Secara tahunan, inflasi Indonesia hanya mampu mencatatkan 1,68% yoy. Angka tersebut merupakan inflasi terendah sejak 2015 yang berkisar pada angka 3% ± 1%. Angka pendorong inflasi tahunan ini terbentuk dari empat kelompok yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainya 5,8% yoy, kelompok makanan, minuman dan tembakau 3,6% yoy, kelompok kesehatan 2,8% yoy dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,3% yoy.
Sementara itu, inflasi inti (inflasi tanpa komponen energi dan komponen bahan makanan) tahun 2020 berada pada level 1,6% yoy dimana angka tersebut tidak memasukan komponen energi yang terjadi deflasi sebesar -0,9% yoy dan komponen bahan makanan yang mengalami inflasi 3,48% yoy.
Baca selanjutnya:
Neraca perdagangan kembali surplus berkat pemulihan perekonomian global
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.