Topic of discussion


Gambar 2. Perkembangan Neraca Perdagangan

Nilai Ekspor bulan November lalu tercatat sebesar USD 15,3 miliar yang menandakan kenaikan 9,5% yoy atau 6,4% mom. Kenaikan nilai ekspor cukup konsisten sejak bulan Juni 2020 dimana perekonomian negara perekenomian besar seperti China terus membeli bahan baku produksi setelah pulih dari masa pandemi. Bulan November, ekspor Indonesia banyak didorong oleh komoditas CPO dan batu bara. Selain permintaan yang naik dari China dan India, nilai ekspor juga dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas CPO yang disebabkan oleh peningkatan pengumpulan dana CPO yang dipergunakan pemerintah untuk mendukung penggunaan biofuel.

Sementara itu, nilai impor bulan November sebesar USD 12,7 miliar sudah menunjukan adanya kenaikan signifikan secara bulanan yaitu 17,4% mom namun masih turun -17,5% yoy dibanding November 2020. Kenaikan nilai impor terbesar terdapat pada barang modal (31,5% mom) dan barang konsumsi (25,5% mom) serta bahan baku (13,0% mom). Naiknya impor barang modal dan bahan menunjukan pergerakan industry dalam negeri mulai bertumbuh perlahan – lahan.

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan November mencatatkan surplus USD 2,6 miliar yang artinya Indonesia bisa mencatatkan 7 bulan surplus berturu – turut sejak bulan Mei. Nilai surplus tersebut terbentuk dari nilai ekpor – impor migas yang masih defisit sebesar USD 0,3 miliar sementara nilai ekspor – impor non – migas surplus sebesar USD 2,94 miliar. Kami memperkirakan bahwa surplus neraca perdagangan masih akan terus berlanjut sampai pada bulan Desember dimana perekonomian global terutama dari China dan Amerika Serikat terus menunjukan penguatan. Dengan demikian, negera - negara tersebut akan terus mengimpor bahan baku untuk industri mereka dari Indonesia.

Baca selanjutnya:
Likuiditas menjadi kunci kenaikan nilai aset finansial seperti saham dan obligasi saat ini


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.