Topic of discussion
- Overview
- Inflasi konsisten naik, meski masih jauh di bawah target.
- Neraca perdagangan kembali surplus berkat pemulihan perekonomian global
- Likuiditas menjadi kunci kenaikan nilai aset finansial seperti saham dan obligasi saat ini
- Rupiah menguat di akhir tahun berkat neraca dagang surplus dan DXY yang terus menurun
- PMI Manufacturing Indonesia kokoh di atas level ekspansi dan IKK semakin membaik
- Penjualan kendaraan 4W dan 2W menunjukkan peningkatan

Dari data terakhir yang didapatkan per November, penjualan kendaraan roda empat terus secara bulanan membaik dimana kontraksi penjualan menuju -41% yoy, lebih baik dari pada Oktober di -49% yoy. Penjualan roda empat secara bulanan tercatat naik 9,7% mom sehingga membuat optimisme produsen mobil mulai tumbuh. Total penjualan roda empat Januari – November baru tercatat sebesar 475 ribu unit atau turun -49,6% yoy dibanding periode Januari – November 2019.
Penjualan kendaraan roda dua kembali mengalami penurunan pada November baik secara tahunan maupun bulanan. Secara tahunan penjualan roda dua pada November turun -56,7% yoy, sementara secara bulanan turun 25,4% mom. Hal ini merupakan imbas PSBB ketat yang terjadi pada bulan sebelumnya sehingga berimbas pada proses penjualan November. Kami melihat penjualan akan membaik pada bulan berikutnya karena PSBB ketat kemungkinan tidak akan digunakan lagi dan pemerintah pusat lebih mengutamakan penanganan pandemi per wilayah dibanding kota sehingga tidak mengganggu aktifitas ekonomi. Selain itu, kenaikan harga komoditas yang terjadi terutama CPO akan membawa dampak positif bagi penjualan roda dua dimana daya beli masyarakat diharapkan meningkat.
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.