Sunflower series.
Photo by Roma Kaiuk / Unsplash

Yield INDOGB 10 tahun cukup tenang selama bulan Mei mengikuti yield US treasury yang stabil. Inflasi Amerika Serikat pada bulan April meloncat ke 4,2% yoy, melebihi harapan consensus di 3,6%. Maka dari itu, yield US Treasury 10 tahun sempat bereaksi sebentar namun kembali stabil di kisaran 1.6%. Kami berpikir, investor global obligasi sedang mengamati apa yang akan diumumkan oleh the Fed sebelum menentukan langkah berikutnya. Sementara itu, investor di INDOGB diuntungkan dengan kondisi yield obligasi yang stabil dan target lelang obligasi yang diperkirakan berkurang dari pemerintah. Dengan berkurangnya lelang, investor perlu untuk mencari pengganti obligasi yang telah jatuh tempo di pasar sekunder sehingga membuat yield menjadi turun. Kami melihat kondisi ini dapat berlanjut sehingga yield obligasi dapat turun lebih lanjut.

Menurut kami, pengaruh global terhadap yield INDOGB akan relatif mereda untuk sementara waktu melihat data tenaga kerja Amerika serikat yang masih bergerak dalam kisaran yang belum sesuai ekspektasi pasar. Kami melihat ketakutan akan perubah policy di US yang terlalu besar akibat trauma 2013 dimana kejadian koreksi setelah terjadi tapering membayangi kemungkinan yang akan terulang kembali. Namun, jika kita melihat kembali sebenarnya kenyataan jika terjadi perubahan kebijakan di Amerika Serikat saat ini mungkin tidak akan seburuk di 2013. Faktor yang mendasari adalah karena kondisi saat ini dimana perekonomian sedang bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi dan kepemelikan investor asing yang rendah serta besarnya likuiditas yang masih bisa untuk terus membeli obligasi negara. Hal tersebut berbanding terbalik terbalik dengan tahun 2013 yang berada pada level kepemilikan asing yang tinggi dan transaksi berjalan yang sedang defisit cukup dalam.

Kami juga melihat pemerintah merubah jumlah lelang untuk lebih banyak menerbitkan obligasi denominasi mata uang asing dan menurunkan penerbitan obligasi denominasi Rupiah dimana cara tersebut tepat untuk mempertahankan yield INDOGB. Kami melihat investor global akan kembali masuk ke membeli obligasi Indonesia karena kestabilan nilai tukar Rupiah, CDS, cadangan devisa serta transaksi berjalan yang cukup baik. Resiko yang kami lihat adalah angka kasus covid yang mungkin lebih buruk daripada yang dilaporkan saat ini dan kebutuhan pendanaan yang lebih lebih besar dari pemerintah sehingga defisit semakin melebar dan yield harus ditawarkan lebih tinggi.


Produk 6 Months Performance YTD Performance
MIDU +1,59% +0,99%
MIDO2 -0,07% -1,79%
MINION -0,42% -0,77%
MIDS +1,48% +1,26%

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.