Entry Point (Global Equity Market)

Pasar global menyambut baik pengurangan pembelian aset (tapering) yang dilakukan the Fed yang dimulai pada awal November. The Fed mengingatkan pasar untuk bersabar akan kenaikan suku bunga, terutama ketika virus Covid-19 masih bermutasi menjadi berbagai varian yang dapat mengancam ekonomi global. Namun, berdasarkan catatan dari pertemuan FOMC yang diterbitkan menyatakan the Fed siap menaikan suku bunga jika inflasi berlanjut menguat. Kami berpikir penunjukan kembali Jerome Powell menjadi gubenur the Fed adalah hal yang positif, dimana Powell kemungkinan akan tetap mempertahankan pandangannya bahwa perubahan kebijakan moneter harus bertahap sejalan dengan keadaan ekonomi yang membaik. Kami melihat pendorong inflasi seperti harga energi harusnya bisa terjadi normalisasi dimana harga minyak tanah dan batu bara sudah menurun, bersamaan dengan harga logistic yang mulai stabil. Data ekonomi US jobless claim dan tingkat pengangguran semakin membaik, hanya data non-farm payroll yang masih belum stabil.

Di sisi lain, meskipun virus varian Omicron menjadi ancaman baru bagi manusia namun masyarakat global telah memiliki tingkat vaksinasi yang lebih tinggi. Sehingga kami berharap kondisi global dapat mengatasi hal tersebut. Koreksi yang terjadi pada akhir November seharusnya menjadi kesempatan bagi investor untuk menambah porsi saham dalam portfolio. Kami tidak melihat bahwa masalah kenaikan suku bunga dan varian dari virus Covid-19 mengubah keyakinan kami terhadap saham global. Kami berpikir portofolio yang terdiversifikasi seperti Reksa Dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar (RD MGSED) seharusnya dimiliki oleh para investor untuk menghadapi keadaan ekonomi yang dinamis seperti saat ini.

Healthy Correction (Domestic Equity Market)

Indonesia mencatatkan pertumbuhan GDP 3Q21 di 3,51% yoy, lebih rendah dari 2Q21 di 7,07% yoy dan harapan consensus di 4,30% yoy. Rendahnya pertumbuhan GDP karena konsumsi yang menjadi komponen terbesar GDP sebanyak 53% hanya tumbuh 1.03% yoy dibandingkan 5,96% pada bulan sebelumnya. Melambatnya pertumbuhan konsumsi disebabkan oleh PPKM yang berlaku selama 3Q21. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di 4Q21 berkisar 5%-6% yoy, yang di-support oleh naiknya konsumsi rumah tangga. Konsumsi yang tinggi didorong oleh PMI manufacturing yang menguat dan naiknya indeks keyakinan konsumen sejalan dengan membaiknya kondisi pandemi domestik. Sementara itu, Indonesia juga kembali mencatatkan surplus transaksi berjalan (Current Account Surplus) pada kuartal 3Q21 mencapai USD 4,5 milyar atau 1,5% dari GDP, lebih tinggi dari Current Account Surplus di kuartal 2Q21 sebesar USD 2,0 milyar atau 0,7% dari GDP.  Surplus kali ini merupakan yang terbesar sejak 2009 dimana ekspor jauh melebih impor yang disebabkan oleh naiknya harga komoditas. Secara keseluruhan, Current Account 2021 akan surplus pada kisaran antara 0,1% - 0,5% dari GDP karena surplus neraca dagang diperkirakan akan berlangsung sampai Dec21. Kami berpikir setiap koreksi di pasar harusnya dipergunakan oleh investor untuk menambah alokasi saham dalam portofolio karena saham Indonesia sudah dalam keadaan yang membaik dan investor bisa mendapatkan keuntungan dari rally yang secara statistik terjadi pada bulan Desember dan Januari.

Rekomendasi Produk

Produk
MGSED

Reksa Dana MGSED berinvestasi pada Efek Ekuitas Syariah Luar Negeri di dalam Daftar Efek Syariah.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.

MITRA

Reksa Dana MITRA berinvestasi pada saham domestik mayoritas saham Big Cap.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.


Info lebih lanjut

Hubungi Mandiri Investasi - (021) 526 3505
Mandiri Investasi - www.mandiri-investasi.co.id
Moinves - www.moinves.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.