Saham

Global

Dua peristiwa di bulan November yang membawa pasar saham global naik yaitu pemilu US dan pemberitaan tingkat kemanjuran vaksin. Ketidakpastian pemilu US sudah selesai dengan Joe Biden dari Partai Democrat terpilih menjadi presiden US ke 46. Publik menjadi optimis ketika beberapa perusahaan obat mengumumkan vaksi Covid-19 memiliki tingkat keampuhan diatas 90%. Dengan harapan yang meningkat akan perbaikan ekonomi melalui vaksin, para investors mulai memindah asset mereka dari safe haven assets seperti US Treasury bonds ke saham dan obligasi global. Investors saham juga merotasi aset portofolio dari growth stocks menjadi value stocks yang sudah lagging cukup lama. Portofolio MGSED memiliki banyak growth stocks karena memakai bottom up approach dan tetap memberikan imbal hasil yang baik di bulan November. Kedepannya, MGSED akan menambah saham yang diuntungkan dari periode pemulihan pandemi.

Domestik

Sejauh ini bulan November menjadi bulan terbaik IHSG di tahun 2020. IHSG naik 9,4% di bulan November mengikuti pergerakan saham global. Investor saat ini lebih berminat untuk berinvestasi pada risky asset seperti saham global dimana pengumuman tingkat keampuhan dari vaksin yang tinggi dianggap sebagai kunci akan perbaikan ekonomi kedepannya. Selain itu, US telah melaksanakan pemilu dengan memilih Joe Biden sebagai presiden US berikutnya. Pemilu tersebut berjalan baik dan hasilnya dilihat menguntungkan pasar. Dengan dua katalis tersebut, kami melihat dana asing mulai membeli saham Indonesia. Kami menaikan asumsi pertumbuhan EPS 2021 dari 15% menjadi 35% dengan dasar bahwa vaksin dapat membantu memperbaiki ekonomi lebih cepat dan presiden US berikutnya lebih kooperatif untuk perdagangan global. Maka dari itu, target IHSG 2021 naik dari 5.800 – 6.000 menjadi 6.300 – 6.400.

Rekomendasi Produk

Produk 6 Months Performance YTD Performance
MGSED +18,08% +28,72%
ASEAN5 +18,91% -3,66%
MITRA +22,19% -8,94%

Pendapatan Tetap

Obligasi Indonesia melanjutkan rally di bulan November dari bulan sebelumnya. Yield obligasi pemerintah kembali turun dari 6,6% menjadi 6,2% di bulan November. Rally tersebut disebabkan oleh minat investor untuk mengambil resiko lebih setelah pemilu US dan pemberitaan tingkat kemanjuran vaksin. Dua kejadian itu dianggap oleh investor sebagai katalis untuk memperbaiki ekonomi lebih cepat setelah efek luar biasa dari pandemi di tahun ini. Investor global mulai meninggalkan safe haven assets seperti US Treasury bonds dan membeli obligasi global, termasuk obligasi Indonesia. Maka dari itu, kita dapat melihat yield obligasi bertenor menengah dan panjang menurun dengan banyak mengikuti yield obligasi bertenor pendek yang sudah rally sebelumnya. Likuditas yang besar di sistem perbankan membuat yield curve cukup steep karena yield obligasi tenor pendek terjaga cukup bawah. Meskipun demikian, dengan inflow dari dana asing dalam dua bulan terakhir, yield bertenor lebih panjang juga ikut turun yang menyebabkan yield curve saat ini melandai. Kita dapat berharap bahwa investor obligasi masih dapat menikmati momentum EM yang bertumbuh karena likuiditas global yang masih sangat besar dan mencari imbal hasil yang lebih baik. Selain itu, Bank Indonesia telah memotong suku bunga acuan 7DRR sebanyak 25bps menjadi 3,75% yang dapat membuat yield obligasi melanjutkan penurunan.

Rekomendasi Produk

Produk 6 Months Performance YTD Performance
MINION +6,31% +10,48%
MIDU +5,62% +7,86%
MIDO2 +6,21% +10,47%
IDAMAN +2,60% +4,48%

Pasar Uang

Bank Indonesia kembali memotong suku bunga acuan 7DRR 25bps menjadi 3,75% di bulan November. Hal tersebut adalah pemotongan kelima pada tahun 2020 dari 5,00% di awal tahun. Pemotongan terakhir adalah kesinambunagn dari kebijakan moneter yang ekspansif dengan kondisi inflasi yang rendah dan nilai tukar Rupiah yang stabil. Kami melihat bank besar masih dapat menurunkan bunga deposito dimana permintaan atas pinjaman masih lemah dan likuiditas di sistem perbankan sangat besar.

Rekomendasi Produk

Produk 6 Months Performance YTD Performance
MIPU +2,17% +4,39%
MIPU2 +1,59% +3,43%
MPUS +2,37% +4,68%

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermind dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.