Saham

Global

Koreksi terjadi di beberapa indeks saham global di bulan Oktober termasuk DJIM -2,6% mom, namun MGSED dapat mempertahankan posisi di +0,8% mom. Dua alasan utama terjadinya sell-off adalah kenaikan pasien covid-19 di Eropa dan pemilu US.  Beberapa negara di Eropa kembali melakukan lockdown setelah mencatatkan kenaikan pasien dan angka kematian yang disebabkan oleh covid-19, enam bulan setelah penyebaran pertama di bulan Maret.  Lockdown tersebut dapat menyebabkan rintangan bagi perbaikan ekonomi yang sedang berlangsung. Pemilu US di bulan November dilihat sebagai ketidakpastian bagi para investor. Selain itu, pemilu tersebut dapat berlanjut ke pengadilan yang akan memakan waktu lebih lama. Maka dari itu, para investors memilih untuk mencari kesempatan di pasar EM seperti di Asia. Meskipun demikian, kami melihat kesempatan untuk menambah posisi di produk ini untuk bisa ikut menikmati perbaikan ekonomi dan babak baru pemerintahan US.

Domestik

Kinerja pasar saham cukup baik di bulan Oktober yang disebabkan oleh pengesahan omnibus law dan perubahan status Jakarta kembali menjadi PSBB transisi. Kedua hal ini membuat kepercayaan investor kembali untuk membeli saham. Omnibus law yang sudah lama ditunggu dipercaya akan menarik investor lokal dan asing untuk membangun bisnis di Indonesia dimana undang – undang tersebut dapat mengganti hukum yang sudah ada yang menghalangi eksekusi investasi selama ini. Hal ini juga diharapkan akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi 7 juta pengangguran, 3,5 juta orang yang terkena efek penyebaran pandemic, dan 3 juta tenaga kerja baru yang yang tercipta setiap tahunnya. Dengan menyediakan lowongan kerja yang cukup, penduduk Indonesia diharapkan dapat memiliki daya konsumsi yang lebih tinggi. Selain itu, kegiatan penduduk Jakarta dapat kembali beraktifitas sesuai protokol PSBB transisi dimana lebih berkurang larangannya namun tetap memberikan prioritas utama pada kesehatan.

Rekomendasi Produk

Produk 6 Months Performance YTD Performance
MGSED +27,14% +26,02%
ASEAN5 +11,70% -15,00%
MITRA +10,77% -21,78%

Pendapatan Tetap

Akhirnya, kita melihat dana kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia dimana investor asing mencatatkan pembelian yang cukup besar di bulan Oktober, melebihi pembelian di bulan Januari atau pre – Covid. Seperti yang selalu kami utarakan bahwa obligasi pemerintah Indonesia menawarkan imbal hasil yang kompetitif dengan profil resiko yang baik. Yield obligasi pemerintah 10 tahun turun dari 6,9% menjadi 6,6% yang berarti sudah masuk dalam range target kami di 6,5% - 6,75%. Kami berpendapat bahwa obligasi pemerintah dari negara EM lebih menarik untuk situasi saat ini. Inflasi di US sedang pada tren naik sedangkan yield obligasi US masih pada level yang cukup rendah. Maka dari itu, mencari yield yang lebih tinggi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari untuk para investor dan obligasi dari negara EM baik dengan mata uang lokal dan asing menjadi opsi yang disarankan. Selain itu, hedging cost Indonesia konsisten dibawah 6% dan Rupiah masih relatif stabil.

Rekomendasi Produk

Produk 6 Months Performance YTD Performance
MINION +6,18% +10,20%
MIDU +9,28% +6,95%
MIDO2 +9,28% +6,95%
IDAMAN +4,70% +3,73%

Pasar Uang

Permintaan atas kredit masih lemah dimana pertumbuhan kredit hanya mencatatkan 0,12% di bulan September, lebih rendah dari bulan sebelumnya di 1,04%. Sementara itu pertumbuhan deposito masih di level yang tinggi 12,88% di bulan September. Rendahnya pertumbuhan kredit karena permintaan yang lemah yang disebabkan oleh penyebaran covid-19 sehingga membatasi aktivitas manusia. LDR terus turn ke level 85,1% di bulan September dari 87,8% di Agustus. Kami melihat obligasi pasar uang bisa mensuport imbal hasil dengan penuruan yield di bulan Oktober.

Rekomendasi Produk

Produk 6 Months Performance YTD Performance
MIPU +2,27% +4,06%
MIPU2 +1,75% +3,21%
MPUS +2,49% +4,33%

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermind dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.