Saham

Jakarta kembali mengalami PSBB yang kedua kali setelah ekonomi kembali dibuka pada bulan Juni lalu. Hal ini disebabkan oleh kenaikan jumlah kasus Covid – 19 yang terus meningkat. Meskipun PSBB kali ini lebih lunak dibandingkan yang pertama, namun beberapa kegiatan ekonomi tetap tidak bisa berjalan normal seperti sebelumnya. Oleh karena itu, JCI mengalami penurunan 7,0% pada bulan ini. Menurut kami, Pemerintah pusat dan daerah harus dapat menangani penyebaran pandemi Covid – 19 sebelum menangani permasalahan penting lainnya. Setidaknya angka positif Covid – 19 dapat menurun, meskipun ijin persetujuan vaksin masih memerlukan waktu. Jika itu dapat terjadi, para investor dapat berharap keyakinan usaha dan konsumen akan kembali tumbuh. Selain ekspektasi akan dibukanya kembali ekonomi secara penuh, para investor berharap omnibus law dapat segera disahkan di bulan Oktober. Sebagai tambahan, hal ini akan sangat mendorong keadaan jika Pemerintah dapat merealisasikan anggaran sebesar 60% di kuartal keempat tahun ini dimana saat ini baru mencapai 40% dari keseluruhan alokasi.

Rekomendasi Produk

Produk 6 Months Performance YTD Performance
ASEAN5 +15,54% -19,27%
MITRA +14,66% -26,49%

Pendapatan Tetap

Bulan September seharusnya dapat menjadi momentum bagi obligasi Indonesia jika tidak ada pemberitaan mengenai pembentukan Dewan Moneter di Bank Indonesia yang kemungkinan dapat membatasi indepensi dari bank sentral. Meskipun Kementerian Keuangan sudah membantah hal tersebut, investor asing menjadi net seller pada bulan September.  Menurut kami investor asing tidak bisa menolak kenyataan bahwa Indonesia masih menawarkan yield yang menarik dan masih dalam katergori rating investment grade. Dana asing diperkirakan akan kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia saat hedging cost dinilai cukup konsisten dibawah 6% dan Rupiah relatif stabil. Obligasi Pemerintah dengan tenor menengah cukup atraktif yang dengan yield spread yang masih cukup lebar dibanding tenor pendek. Di sisi lain, obligasi tenor pendek masih mendapat support dari likuiditas perbankan yang cukup besar.

Rekomendasi Produk

Produk YTD Performance
MINION +11,30%
MIDU +4,68%
MIDO2 +4,85%
IDAMAN +3,83%

Pasar Uang

Mayoritas bank besar menurunkan suku bunga deposito di bawah 4% p.a. Likuiditas yang besar menjadi penyebab utama bank – bank menurunkan suku bunga deposito semakin rendah setiap bulannya. Rata – rate deposito rate juga masih mengalami peunurunan yaitu dari 5,18% di akhir bulan Agustus menjadi 5,05% di akhir bulan September. LDR dan pertumbuhan kredit perbankan masih dalam tahap penurunan dimana LDR bulan Juli berada pada level 87,8% (88,6% di bulan Juni) dan pertumbuhan kredit 1,1% di bulan Juli (1,6% di bulan Juni).

Rekomendasi Produk

Produk YTD Performance
MIPU +3,67%
MIPU2 +2,94%
MPUS +3,90%

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermind dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.