Pemerintah mengeluarkan target penerbitan pada kuartal empat di Rp 80,7 triliun, yang jauh lebih kecil dari tiga kuartal sebelumnya (1Q21=Rp 342 triliun, 2Q21=Rp 230 triliun, 3Q21=Rp 325,5 triliun). Hal tersebut tidak terlepas dari penerbitan obligasi pemerintah sudah mencapai Rp 771,6 triliun dari Rp 931,3 triliun atau sudah sekitar 83% per 5 Oct21. Selain itu pemerintah masih memiliki kesepakatan dengan BI dalam SKB 3 (2021 Rp215 triliun). Tentunya pendapatan fiskal yang bertumbuh cukup baik di 14% yoy per Agustus (target FY21 hanya naik 7%) menambah keyakinan pemerintah bahwa penerbitan obligasi sudah cukup aman untuk tahun 2021. Sehingga tidak menutup kemungkinan bila lelang di kuartal ke empat ini ditiadakan.

Dapat dilihat pada grafik disamping dimana target penerbitan semakin menurut baik obligasi konvensional maupun sukuk. Target penerbitan konvensional (chart 1) turun dari sebelumnya berkisar Rp 30 triliunan pada menjadi Rp 8 triliun (turun sekitar 73%). Sedangkan target penerbitan sukuk (chart 2)juga mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 10 triliun menjadi Rp 5 triliun (turun 50%). Sementara minat pembeli masih tetap tinggi terlihat dari total penawaran yang masih tinggi. Yield dari obligasi pemerintah 10 tahun saat ini masih di kisaran 6,3%-6,4%. Menurut kami yiled tersebut masih bisa menuju 6,00% -6,25%.

Kami merekomendasikan Reksa Dana Mandiri Investa Dana Utama (RD MIDU) dan Reksa Dana Mandiri Investa Dana Syariah (RD MIDS). RD MIDU merupakan RD pendapatan tetap yang terdiri dari obligasi pemerintah (51%) dan korporasi (41%) dengan durasi saat ini di 3,00-3,25 tahun. Sementara RD MIDS terdiri dari obligasi sukuk pemerintah (53%) dan korporasi syariah (41%) dengan durasi 2,75-3,25 tahun. Kedua produk ini dapat menjadi pilihan investor di saat penurunan penerbitan obligasi.

Produk 6M Performance YTD Performance
MIDU +3,41% +2,85%
MIDS +2,98% +3,41%

Info lebih lanjut

Hubungi Mandiri Investasi - (021) 526 3505
Mandiri Investasi - www.mandiri-investasi.co.id
Moinves - www.moinves.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.