Never seen like this for the last two decades


Menurut data dari EPFR, investor global membanjiri dana ke produk ekuitas sebesar USD 580 bn selama semester pertama tahun 2021 (Chart 1). Bahkan diperikarakan oleh Bank of America bahwa aliran saham di 2021 bila disetahunkan (annualized) akan melebihi kombinasi aliran dana yang masuk selama 20 tahun sebelumnya (Chart 2). Besarnya aliran dana tersebut ke kelas aset saham karena keadaan yield obligasi yang relatif rendah dimana suku bunga acuan masih rendah mendekati 0%. Sementar itu, S&P 500 naik 15% YTD dan indeks FTSE all world naik 12% YTD.
Kami melihat aliran dana yang asing yang masuk ke Indonesia selama semester satu masih belum besar (kurang lebih Rp 17 trn / USD 1,1 bn per Jun21). Kami melihat investor asing masih menunggu perkembangan kasus covid dan vaksinasi yang sedang berjalan. Pada semester kedua nanti Indonesia akan lebih baik terutama karena ada IPO besar dari perusahaan teknologi seperti GOTO dan Bukalapak, serta dari perusahaan teknologi lainnya. Hal tersebut tentu akan menarik perhatian dan dana asing untuk masuk ke IHSG secara umum memiliki engine pertumbuhan yang baru.
Kami merekomendasikan investor memiliki Produk Reksa Dana berikut untuk mengambil kesempatan pada kelas aset saham dalam mengantisipasi aliran dana global yang dapat terjadi di semester kedua tahun 2021:
- Reksa Dana Mandiri Investa Equity ASEAN 5 Plus;
- Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif;
- Reksa Dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar;
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.