Koreksi pasar saham global membuat banyak yang bertanya apa yang sebenarnya sedang terjadi dimana muncul wacana percepatan tapering karena inflasi sepertinya cukup bertahan di level tinggi, sementara Covid-19 omicron tiba-tiba mendapat perhatian sehingga investor kembali risk-off. Berkaca dari setiap kejadian koreksi di pasar saham, koreksi terjadi karena ketidakpastian. Pada saat seperti itu, investor harus mengambil keputusan dengan pertimbangan yang jelas agar bisa mendapatkan imbal hasil yang menarik.

The Fed memang sudah sangat jelas memberikan arahan yang akan tapering yang dilakukan mulai November. Kebijakan tersebut berjalan lancar dan sudah diterima oleh pasar karena sudah ada kepastian kapan dan berapa besar tapering dilakukan. Namun saat ini the Fed akan melakukan diskusi untuk mempercepat proses tapering (chart 1) dan kemungkinan melihat langkah menaikan suku bunga. Dasar pemikiran tersebut adalah inflasi yang tinggi dan data tenaga kerja yang terus membaik. Namun pasar memperkirakan inflasi akan mulai menurun di akhir kuartal pertama dan investor masih menilai tenaga kerja sudah membaik namun masih belum kembali ke keadaan periode sebelum pandemi. Maka dari itu meeting the Fed yang akan datang tidaklah mudah bagi the Fed terutama pada periode pemulihan.
Munculnya covid-19 varian omicron membuat pasar kembali ragu akan pandemi yang tadinya diperkirakan sudah teratasi oleh vaksinasi. Produsen vaksin belum mengeluarkan pernyataan yang resmi akan keampuhan vaksinasi melawan omicron. Keadaan itu yang dipakai oleh investor untuk merealisasi profit di saham yang sudah rally banyak tahun ini.

Kedua keadaan tersebut membuat ketidakpastian dan masuk kembali ke obligasi US sebagai safe haven. Apakah kita harus khawatir untuk hal ini? Kami justru melihat koreksi ini sebagai kesempatan yang tidak bisa diabaikan oleh investor untuk mengambil posisi di saham global. Kami percaya the Fed masih akomodatif untuk menudukung pemulihan ekonomi US dan omicron bukan suatu ancaman besar terhadap masyarakat dunia yang sudah memiliki tingkat vaksinasi yang lebih baik.

Kami melihat Reksa Dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar (RD MGSED) akan kembali dari koreksi beberapa minggu terakhir ini. Portfolio RD MGSED memiliki saham pada perusahaan – perusahaan growth dan terutama tech yang dapat menjadi pilihan bagi investor di Indonesia. Sekitar 66% dari portfolio RD MGSED berada di US, 14% di North Asia dan 10% berada di Eropa per akhir November 2021.

Produk 6M Performance YTD Performance
MGSED +3,3% +5,0%

Info lebih lanjut

Hubungi Mandiri Investasi - (021) 526 3505
Mandiri Investasi - www.mandiri-investasi.co.id
Moinves - www.moinves.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.