Pada Mei 2023, ekonomi Indonesia terasa seperti “dimulai” kembali pasca Hari Raya Idul Fitri di bulan April 2023. Inflasi yang terus menurun dengan Indeks Keyakinan Konsumen yang meningkat menjadi daya tarik untuk memulai usaha. Nilai impor tumbuh tinggi pada Mei 2023 terutama dari barang modal yang menunjukan aktifitas ekonomi berjalan dan bersiap untuk menghadapi semester kedua. Selain itu, hari libur di semester kedua tidak sebanyak yang terjadi pada semester pertama 2023 sehingga produktifitas dan biaya dapat lebih optimal. Nilai tukar Rupiah sepanjang bulan Mei 2023 bergerak dalam rentang yang terbatas menunjukan bahwa nilai tukar dapat bersaing di tengah musim dividen dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Kami melihat pemerintah memiliki potensi untuk menyalurkan dana sosial yang lebih besar dan likuiditas perbankan masih besar untuk mendukung pertumbuhan pinjaman kredit.

Overview

Dua diskusi utama pada bulan Mei 2023 adalah jeda kenaikan Fed Rate dan masalah plafon utang Pemerintah AS. The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada awal Mei 2023 menjadi 5,00% - 5,25%. Pasar melihat kemungkinan adanya jeda dalam kenaikan suku bunga pada pertemuan Juni 2023 dan bahkan mengharapkan adanya penurunan suku bunga pada 4Q23. Sebagian besar data ekonomi masih menunjukan perlunya kenaikan suku bunga acuan 0,25% pada pertemuan FOMC di Juni 2023. Pada masalah fiskal AS, The House of Representatives menyetujui undang-undang plafon utang di akhir bulanMei2023.Selainitu,saatinisemakinbanyak investor melihat skenario ekonomi AS untuk soft landing lebih mungkin terjadi daripada hard landing atau resesi.

Selain berita dari AS, pemulihan ekonomi Tiongkok lebih lambat dari yang diperkirakan. PMI Manufacturing masih menjadi kekhawatir karena lemah meskipun PMI service cukup kuat. Namun, ekspektasi terhadap ekonomi China sebagai penggerak ekonomi global masih ada, meski membutuhkan waktu yang lebih lama. Pemerintah China sudah mengurangi intervensi langsung terhadap korporasi atau sektor swasta seperti yang terjadi pada dua tahun terakhir. Insentif kebijakan untuk mendorong ekonomi kemungkinan akan lebih banyak ditingkatkan.

Dari sisi domestik, belanja fiskal hingga April 2023 hanya mencapai 25% dari total anggaran fullyear 2023 sementara penerimaan fiskal mencapai 41% pada periode yang sama. Belanja Pemerintah bisa menjadi pendorong ekonomi domestik dalam beberapa bulan mendatang.

Topic of discussion

  • Inflasi semakin menurun.
  • PMI Manufacturing merosot dan IKK meningkat.
  • Ekspor menunjukan pola meningkat.
  • Nilai tukar Rupiah melemah.
  • Penjualan kendaraan kembali naik.
  • Analisa kondisi makro ekonomi dan pasar modal.
  • Kesimpulan dan Rekomendasi.

Rekomendasi Produk

Saham

Index

  • FTSE Indonesia ESG
    Saham domestik, Denominasi Rupiah, Berorientasi ESG, dan Pengelolaan pasif

Pendapatan Tetap

Produk 3M Performance YTD Performance
Saham
MITRA +4,8% +5,8%
MGSED +7,2% +16,0%
Index
FTSE +3,6% +3,9%
Pendapatan Tetap
MIDU +2,14% +2,67%

*Data diatas adalah data per tanggal 27 Juni 2023

Untuk membaca hal-hal yang terjadi di bulan Mei 2023 yang mempengaruhi ekonomi secara makro selengkapnya disini:

Baca Selengkapnya

Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi - (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi - 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi - cs@mandiri-investasi.co.id
Mandiri Investasi - www.mandiri-investasi.co.id
Moinves - www.moinves.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.