Highlights

  • Di bulan Januari 2021, angka pasien Covid-19 harian di Indonesia meningkat mencapai 13 ribu akibat libur panjang akhir tahun yang membuat pemerintah menerapkan pembatasan sosial PPKM dan berimbas pada penurunan ekonomi.
  • Pemerintah telah meresmikan Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA) pada Januari 2021 guna menangkap peluang investasi dari investor asing dan mencari solusi alternatif bagi pendanaan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
  • Pada pertengahan Januari 2021, Indonesia memulai vaksinasi tahap pertamanya dan berdampak pada perubahan angka makro ekonomi yang semakin membaik yang diikuti dengan adanya peningkatan penjualan kendaraan dan properti akibat pembebasan pajak.
  • Stimulus ekonomi AS sebesar USD 1.9 triliun membuat investor global melihat bahwa perekonomian AS akan pulih lebih cepat sehingga investor akan memilih untuk memiliki saham di AS dibandingkan obligasi.
  • Stimulus ini dinilai dapat memicu peningkatan inflasi dan menyebabkan yield US Treasury 10 tahun meningkat mencapai 1.6% pada Februari 2021 sehingga membuat investor risk on ke pasar saham.
  • Di bulan Maret 2021, efek re-opening dari negara maju memberikan harapan bahwa perusahaan-perusahaan akan kembali beraktivitas normal dan belanja negara akan lebih optimal sehingga investasi akan meningkat seiring berjalannya vaksinasi yang juga diikuti dengan meredanya volatilitas yield dari US Treasury setidaknya pada 2Q21.
Baca Selengkapnya

Info lebih lanjut

Hubungi Mandiri Investasi - (021) 526 3505
Mandiri Investasi - www.mandiri-investasi.co.id
Moinves - www.moinves.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.