Photo by Micheile Henderson / Unsplash

Sering orang merasa tidak siap untuk mulai berinvestasi karena takut menghadapi risiko dan ketidakpastian kondisi pasar serta merasa belum memiliki pemahaman yang mendalam mengenai cara berinvestasi yang baik. Padahal, investasi sebenarnya dapat dilakukan dan dipahami dengan mudah, salah satu caranya adalah dengan melakukan investasi secara berkala atau yang disebut juga dengan Dollar Cost Averaging. Dengan strategi ini, kita dapat meminimalkan risiko investasi dari kondisi pasar yang tidak menentu. Salah satu cara yang sangat sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan berinvestasi di reksa dana.

Ilustrasi:

Misalnya kita akan mengalokasikan dana sebesar Rp100.000 per bulan untuk berinvestasi di reksa dana. Apabila harga per unit penyertaan (NAB/UP) reksa dana kita di pasar akan meningkat pada bulan berikutnya, maka dengan tetap menginvestasikan Rp100.000 pada bulan tersebut, jumlah unit reksa dana yang kita peroleh akan lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya. Sebaliknya, apabila NAB/UP reksa dana kita di pasar akan menurun 2 bulan berikutnya, maka dengan tetap menginvestasikan Rp100.000 pada bulan tersebut, jumlah unit reksa dana yang kita peroleh akan lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya. Jika kita terus bersabar dan disiplin menginvestasikan Rp100.000 per bulan selama kurun waktu 1 tahun tanpa terpengaruh oleh pergerakan NAB/UP reksa dana di pasar, maka pada akhir tahun harga pembelian rata-rata per unit reksa dana kita dalam kurun waktu tersebut akan lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harga per unit selama setahun.

Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa harga pasar akan terus bergerak secara tidak menentu yang mana akan berdampak pada NAB/UP dari reksa dana. Selama ini, banyak orang yang salah langkah dalam berinvestasi reksa dana dengan terus mengikuti arus pergerakan pasar, yaitu dengan menambah alokasi dana investasinya ketika NAB/UP naik dan menjual unit penyertaannya ketika NAB/UP turun. Padahal, kunci dari kesuksesan investasi adalah sabar dan disiplin berinvestasi sesuai dengan anggaran alokasi dana yang telah kita tetapkan tanpa terpengaruh oleh arus pergerakan pasar. Seperti pendapat dari Warren Buffet, yaitu:

“Investors should remember that excitement and expenses are their enemies. And if they insist on trying to time their participation in equities, they should try to be fearful when others are greedy and greedy only when others are fearful.” - Warren Buffet

Pada umumnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di suatu negara akan memiliki kecenderungan untuk meningkat dalam jangka panjang. Sebagai contoh di Indonesia, pada tahun 2002, IHSG berada pada level 424,95 dan di akhir tahun 2012, berada pada level 4.316,69. Jika anda berinvestasi pada IHSG selama kurun waktu 10 tahun tersebut, maka imbal hasil yang akan anda peroleh dapat mencapai 916% atau sekitar 91,6% per tahunnya. Walaupun pada tahun 2008, IHSG sempat mengalami penurunan yang tajam yaitu sebesar -50,6% akibat krisis keuangan global. Pergerakan IHSG yang cenderung meningkat dalam jangka panjang ini biasanya didorong oleh kinerja positif dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam IHSG tersebut akibat adanya pertumbuhan perekonomian negara. Contohnya, ketika perekonomian suatu negara bertumbuh, maka pendapatan dan kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat yang mana hal ini kemudian juga dapat meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa.

Ilustrasi:

Sekarang, bayangkan sebuah perusahaan manufaktur pasta gigi. Jika pendapatan masyarakat dan jumlah penduduk meningkat, maka permintaan terhadap produk pasta gigi tersebut juga akan meningkat. Untuk merespon kenaikkan dan keragaman permintaan, perusahaan kemudian akan menaikkan kuantitas produksi atau menambah varian produk baru dengan harga yang lebih tinggi. Hasilnya, perusahaan akan memperoleh penjualan dan keuntungan yang semakin tinggi. Keuntungan ini selanjutnya akan mendorong naiknya harga saham dari perusahaan seiring dengan pertumbuhan kinerja perusahaan yang semakin meningkat. Jika pertumbuhan yang positif ini juga dialami oleh sejumlah perusahaan lainnya, maka indeks dimana perusahaan-perusahaan tersebut tergabung juga akan meningkat. Jadi, akan lebih baik jika kita berinvestasi secara rutin dalam jangka panjang dibandingkan berinvestasi di waktu yang kurang tepat.

Setelah mengetahui konsep Dollar Cost Averaging, kini anda dapat memulai investasi secara berkala dari sekarang dan makin semangat lagi untuk berinvestasi kedepannya. Bagi pekerja pegawai, hal ini tentunya tidak akan sulit untuk dilakukan. Cukup dengan disiplin menyisihkan dana investasi secara berkala untuk jangka panjang dari gaji bulanan anda, kini anda dapat mulai memenuhi kebutuhan masa depan anda. Seperti kata pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, berinvestasi secara berkala juga mampu memberikan keuntungan yang besar kepada anda. Yuk buktikan hal ini!

Investasi Sekarang