Key Highlights
US dibawah Presiden Joe Biden merencanakan penambahan stimulus bantuan sebesar USD 1,9T. Hal tersebut menyebabkan investor global memiliki pandangan bahwa inflasi Amerika Serikat akan naik dan diikuti oleh suku bunga acuan yang berdampak pada kenaikan yield US Treasury 10 tahun.
Inilah yang menyebabkan kenaikan obligasi dibeberapa negara di EM termasuk Indonesia.
Isu kenaikan suku bunga acuan langsung diresponse oleh The Fed, dengan meyakini bahwa inflasi hanya bersifat sementara. The Fed akan terus melanjutkan pembelian obligasi yang mencapai USD 120M per bulan.
Kondisi saat ini juga diperkuat oleh beberapa katalis:
- Tekanan inflasi yang masih rendah
- Kebijakan fiskal dan moneteri yang masih ekspansif
- Likuiditas global yang masih sangat besar
- FX carry yang atraktif
Kenaikan yield memberikan kesempatan bagi investor untuk masuk disaat yang tepat.
Rekomendasi Proposisi Produk
Mandiri Investa Dana Obligasi II (MIDO2) dengan underlying yang dimiliki adalah obligasi pemerintah. Produk ini memiliki durasi di kisaran 7 tahun pada saat ini. Hal tersebut menandakan profil resiko yang lebih tinggi dari benchmark di 6 tahun.
Mandiri Investa Dana Utama (MIDU) yang memiliki durasi di kisaran 3 tahun pada saat ini.
Kamu dapat membeli produk tersebut di Moinves loh...
Yuk coba cek promo yang sedang berjalan di halaman promo Moinves ?
Info lebih lanjut
Hubungi Mandiri Investasi - (021) 526 3505
Mandiri Investasi - www.mandiri-investasi.co.id
Moinves - www.moinves.co.id
DISCLAIMER
Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.