Highlight

Kondisi IHSG cukup baik kendati kasus covid harian di Indonesia terus mencetak rekor baru. IHSG mampu kembali naik dan ditutup pada level 6.072 dari 6.039 minggu sebelumnya, naik 0,6%. Hal yang cukup menggembirakan datang dari obligasi dengan penurunan yield INDOGB 10 tahun selama seminggu dari 6,55% menjadi 6,44% (11bps). Penguatan INDOGB tidak terlepas dari US Treasury yang rally selama satu minggu.

Inflasi US menguat ke 5,4% yoy pada bulan Juni dari 5,0% yoy pada Mei. Penguatan tersebut jauh melebihi perkiraan konsensus di 4,9% yoy. Inflasi Inggris juga naik 2,5% yoy pada Juni, lebih dari fari 2,1% yoy di bulan Mei dan perkiraan consensus 2,2% yoy. Sementara China melaporkan pertumbuhan GDP 7,9% yoy pada kuartal kedua, setelah sebelumnya 18,3% yoy pada kuartal sebelumnya.

Indonesia mempertahankan surplus perdagangan dengan mencetak neraca dagang USD +1,32 milyar pada bulan Juni yang dihasilkan dari kenaikan expor sebesar 54,46% yoy dan impor 60,12% yoy. Indonesia melaporkan Retail Sales untuk bulan Mei naik 14,7% yoy, bulan positif kedua setelah menurun dari secara beruntun sebelumnya. Indonesia juga melaporkan kenaikan penjualan mobil sebesar 476% yoy dan motor 155% yoy pada bulan Juni, sehingga melanjutkan tren penguatan selama tahun ini.

Picture of the week

Picture 1

Treasuries rally as Powell signals continued monetary support
Sumber: Refinitiv, FT

Picture 2

Rating agencies have a rosier outlook for Corporate America
Sumber: Bank of America, FT

Surat utang pemerintah US menguat setelah the Fed kembali menyatakan akan mempertahankan stimulus pandemi. Yield dari 10 year US Treasury menyentuh 1,30% dan 30 year sudah berada di bawah 2% (pic 1). Sementara itu, surat utang dari korporasi US semakin membaik terlihat semakin banyak perusahaan yang mendapatkan upgrade (pic 2), situasi yang sudah jauh berbeda dengan Maret – April tahun 2020 puncak dari banyaknya perusahaan yang terkena downgrade. Melihat kondisi seperti ini di US, maka surat utang pemerintah Indonesia seharusnya juga mendapatakan angin segar. Kami masih berharap yield INDOGB 10 tahun masih bisa menuju range 6,00% - 6,25% pada tahun ini.

Important Date

  • 19/20 Jul -
    Indonesia: Keputusan PPKM Darurat
  • 22 Jul -
    Indonesia: Bank Indonesia 7D RRR, load growth
    Europe: ECB Interest Rate Decision

Produk 6M Performance YTD Performance
JCI -4,7% +1,6%
Saham
MITRA -13,0% -8,4%
ASEAN5 -12,8% -8,2%
MGSED +6,5% +6,8%
Pendapatan Tetap
MIDU +0,45% -0,48%
MINION +1,23% +1,48%
MIDO2 +0,46% -1,33%
IDAMAN -0,23% -0,54%

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.