Highlight  ‌

IHSG akhirnya bangkit dengan cukup kuat 3,5% dalam seminggu menjadi 6.874 dan LQ45 lompat 4% dalam sepekan menjadi 941. Pertumbuhan ini membuat IHSG dan LQ45 kembali pada tren positif setelah tertekan sejak awal Desember. Yield dari INDOGB cukup stabil bertahan di 6,6% selama seminggu. Nilai tukar Rupiah juga stabil di kisaran Rp15,100/USD dan sempat berada di bawah Rp15,000/USD.

China mencatatkan pertumbuhan PDB 2,9% yoy pada 4Q22, turun dari 3,9% yoy pada 3Q22.  Bank of Japan mempertahankan suku bunga acuan di teritori negatif -0,1%. AS mencatatkan PPI 6,2% yoy pada Desember 2022, terus menurun dari bulan November 7,3% yoy.  Selain itu retail sales AS pada Desember masih turun 1,1% mom, hampir sama bulan sebelumnya turun 1% yoy.

Indonesia mencatatkan neraca perdagangan surplus USD 3,9 milyar pada Desember 2022, lebih rendah dari bulan sebelumnya USD 5,1 milyar. Ekspor mengalami lonjakan 6,6% yoy dan impor turun 6,6% yoy di bulan Desember 2022. BI menaikan suku bunga acuan 7DRRR sebanyak 25 bps menjadi 5,75%. Meskipun terjadi terjadi kenaikan suku bunga acuan secara beruntun, pertumbuhan pinjaman kredit masih kuat di 11,35% yoy di Desember 2022, hampir sama seperti 11,16% yoy di November 2022.

Picture of the week

Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan BI 7D RRR sebanyak 25 bps menjadi 5,75%. Kenaikan tersebut merupakan kebijakan untuk front loading mengingat US FFR diperkirakan masih akan naik pada semester ini sebanyak 2 x 25bps menjadi 5,00% dari saat ini yang masih 4,5% sehingga spread masih terjaga di atas 100 bps (Pic 1). Kondisi spread memang cukup rendah namun saat ini terjadi penurunan index dollar DXY dan nilai tukar Rupiah menguat banyak (Pic 2). Kami melihat kondisi ini menguntungkan kelas aset saham Indonesia karena korelasi nilai tukar Rupiah dengan saham cukup kuat. Nilai tukar sepertinya akan bertahan di kisaran Rp15.000 – Rp 15.200/USD, sementara IHSG masih di bawah 7.000. Jika nilai tukar bergerak stabil, menurut kami IHSG dapat kembali berada di atas 7,200. RD MITRA dan RD Index FTSE ESG bisa menjadi pilihan investor untuk memanfaatkan momentum rally yang terjadi di awal tahun 2023.

Important Date

  • Fri, 27 JAN23 US: PCE Dec22

Produk 6M Performance YTD Performance
JCI +0,0% +0,4%
LQ45 -3,4% +0,4%
Saham
MITRA +3,5% +0,5%
MICB +0,6% -0,4%
ASEAN5 +1,0% -0,4%
MGSED +2,7% +5,0%
Pendapatan Tetap
MIDU +1,92% +0,15%
MINION +4,93% -1,38%
MIDO2 +6,00% +1,30%
IDAMAN +0,92% +0,58%

Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi - (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi - 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi - [email protected]‌
‌Mandiri Investasi - www.mandiri-investasi.co.id‌
‌Moinves - www.moinves.co.id‌


DISCLAIMER‌
‌‌
‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.