Highlight ย โ€Œ

IHSG masih berada pada teritori yang sama di 6.800 โ€“ 6.900 dan LQ45 masih sideways di level 964. Yield dari IndoGb bertahan cukup kuat di 6,3% walaupun yield dari UST telah menembus 4,1%. Nilai tukar Rupiah melemah menembus 15.200 per USD.

China mencatatkan deflasi -0,3% YoY pada Juli 2023, setelah bulan โ€“ bulan sebelumnya berada pada kisaran 0%. Inflasi CPI AS berada pada 3,2% YoY di Juli 2023, lebih tinggi dari 3% YoY di Juni 2023. Namun inflasi inti tetap tumbuh melambat ke 4,7% di Juli 2023 dari 4,8% YoY sebelumnya. PPI (Producer Price Index) juga mengalami kenaikan pertumbuhan menjadi 0,8% YoY di Juli 2023 dari sebelumnya 0,2% YoY. Sebagai perbandingan inflasi AS pada Juli 2022 berada pada 8,5% YoY berbanding Juli 2023 yang jauh menurun ke 3,2% YoY.

Pencapaian pertumbuhan PDB Indonesia di 2Q23 cukup baik melampaui ekspektasi pasar dan kuartal sebelumnya. Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,17% YoY (3,86% QoQ), lebih baik dari kuartal sebelumnya di 5,04% YoY (-0,91% QoQ) dan perkiran pasar di 4.93% YoY (3,72% QoQ). Sementara itu, cadangan devisa Indonesia bertahan di USD 137,7 miliar di Juli 2023, hampir sama seperti bulan sebelumnya USD 137,5 miliar. Indeks keyakinan konsumen Indonesia bulan Juli 2023 tercatat 123,5, turun dari bulan sebelumnya di 127,1.

Picture of the week

Pertumbuhan GDP Indonesia di kuartal kedua 2023 tercatat positif 5,17% YoY (vs 5,03% YoY di 1Q23) atau 3,86% QoQ (vs -0,91% QoQ di 1Q23). Jika melihat proyeksi tahunan, Indonesia kemungkinan bertumbuh 5,0% YoY di 2023 (Pic 1). Bila dibandingkan dengan sesama 5 negara ASEAN lainnya, Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN relatif stabil dan lebih tinggi dibandingkan dengan Thailand, Malaysia dan Singapura. Bila dibandingkan dengan negara dagang besar (Pic 2), ekonomi Indonesia mampu bertumbuh di atas AS, Uni Eropa, dan Jepang. Pertumbuhan Indonesia hanya lebih rendah dari China, Vietnam dan Filipina. Melihat peta pertumbuhan global, maka investor global akan memasukan pilihannya pada pasar saham Indonesia yang dapat dinilai masih memberikan sumbangan pertumbuhan kuat di kondisi dunia saat ini yang agak lesu. Saham dapat dijadikan proxy perekonomian sebuah negara karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat menciptakan ekspektasi pendapatan fundamental perusahaan yang lebih baik. Reksa dana saham seperti RD MICB dan ASEAN 5 Plus serta RD Index FTSE ESG menjadi pilihan rekomendasi kami bagi investor yang berkinerja baik pada tahun ini.

Important Date

  • Tuesday, 15 August '23
    ID: Trade Balance, export & import Jul23
  • Thursday, 17 August '23
    US: FOMC Minutes
  • Friday, 18 August '23
    ID: State budget 2024
    JP: Inflation Jul23
    EU: Inflation Jul23

Produk 3M Performance YTD Performance
JCI +1,2% +0,6%
LQ45 +2,0% +3,1%
Saham
MITRA +3,5% +7,7%
MICB +4,0% +7,5%
ASEAN5 +3,3% +6,1%
MGSED +3,9% +16,0%
ETF
XMLF +2,9% -
Pendapatan Tetap
MIDU +1,13% +2,83%
MINION +1,35% -0,96%
MIDO2 +1,69% +5,49%
IDAMAN -1,64% +0,52%

Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi - (021) 526 3505 โ€Œ
โ€ŒWhatsapp Mandiri Investasi - 0816 86 0003โ€Œ
โ€ŒEmail Mandiri Investasi - cs@mandiri-investasi.co.idโ€Œ
โ€ŒMandiri Investasi - www.mandiri-investasi.co.idโ€Œ
โ€ŒMoinves - www.moinves.co.idโ€Œ


DISCLAIMERโ€Œ
โ€Œโ€Œ
โ€ŒPendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.