Highlight  

IHSG turun tipis 0,1% (10 poin) dalam seminggu menjadi 6,581 dan LQ45 turun 0,5% (5 poin) menjadi 947. Yield dari INDOGB 10 tahun juga masih cukup bertahan di 6,2% hanya naik tipis 5bps.

Non – farm payroll US tercatat 531 ribu, lebih baik dari ekspektasi pasar 455 ribu dan bulan sebelumnya 312 ribu. Markit PMI Mfg mengalami penurunan ke 58,4 pada Oktober dari 60,7 bulan sebelumnya. Caixin PMI manufacturing berada pada 50,6 di bulan Oktober, sedikit lebih baik dari bulan sebelumnya 50,0. The Fed mengumumkan akan mengurangi pembelian aset USD 15 milyar dari saat ini USD 120 milyar per bulan. Pengurangan pembelian aset akan berlangsung setiap bulan sampai seluruh program pembelian selesai pada pertengahan tahun depan. Meskipun adanya informasi tentang tapering ini, Reksa Dana Mandiri Investas Dana Utama cukup bertahan dengan mencatakan kenaikan tipis +0,1% selama sepekan.

Indonesia mencatatkan PMI Manufacturing 57,2 pada Oktober, kenaikan signifikan dari bulan sebelumnya 52,2 di September. Inflasi Indonesia bertumbuh 1,66% yoy di bulan Oktober, naik tipis dari 1,60% di bulan September. Sementara inflasi inti tercatat 1,33% yoy pada Oktober yang juga naik tipis dari 1,3% yoy bulan sebelumnya. Cadangan devisa tercatat USD145,5 milyar di Oktober, relatif stabil dari bulan sebelumnya USD 146,9 milyar. Tingkat pengangguran Indonesia tercatat 6,5% di Agustus, sedikit lebih tinggi dari pecatatan sebelumnya 6,3% di Febuari.

Picture of the week

Pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga mencapai 3,51% yoy, lebih lemah di bawah perkiraan konsensus 3,81% yoy dan pencapaian kuartal kedua 7,07% yoy. Pelemahan tersebut sudah diperkirakan oleh pasar karena selama kurtal ketiga pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan aktifitas masyarakat yang cukup ketat untuk mengatasi masalah pandemi yang cukup cepat berkembangnya sehingga roda perekonomian tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Komponen konsumsi yang biasanya selalu menjadi penopang ekonomi hanya mampu bertumbuh 1.03% yoy dan belanja pemerintah yang cukup besar pada awal tahun hanya tumbuh 0,66% yoy di kuartal ketiga. Perekonomian ditopang oleh investasi yang masih berjalan 3,74% yoy dan kegiatan ekspor impor yang menyumbangkan pertumbuhan 29,16% yoy dan 30,11% yoy masing – masing. Menurut kami, seiring meredanya kasus covid-19 di Indonesia, konsumsi dan belanja pemerintah akan ikut bertumbuh, sembari diikuti investasi yang semakin meningkat. Maka dari itu, investor dapat melihat pertumbuhan ekonomi 3,51% yoy sebagai petanda baik bahwa meskipun berat namun mampu terus tumbuh dan akan terus membaik. Dalam keadaan ini kami merekomendasikan Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif (RD Mitra) yang dapat menjadi pilihan dalam menyambut perbaikan yang akan terus terjadi di Indonesia.

Important Date

  • 09 NOV ID: Keyakinan Konsumen Oktober
  • 10 NOV US: Inflasi Okk21

Produk 6M Performance YTD Performance
JCI +10,1% +10,1%
LQ45 +6,5% +1,4%
Saham
MITRA +0,7% -3,4%
ASEAN5 +0,6% -4,8%
MGSED +8,5% +9,4%
Pendapatan Tetap
MIDU +3,08% +3,28%
MINION +0,16% -0,45%
MIDO2 +3,64% +0,63%
IDAMAN -0,26% -1,30%

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.